ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦝꦤ꧀ꦏꦼꦣꦸꦣꦸꦏꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀

ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦝꦤ꧀ꦏꦼꦣꦸꦣꦸꦏꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀

ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦝꦤ꧀ꦏꦼꦣꦸꦣꦸꦏꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀

ꦱꦼꦥꦼꦂꦠꦶꦣꦭꦩ꧀ꦥꦼꦩꦼꦫꦶꦤ꧀ꦠꦲꦤ꧀ꦩꦺꦴꦣꦺꦂꦤ꧀‌ꦠꦼꦂꦣꦥꦠ꧀ꦗꦼꦚ꧀ꦗꦁꦏꦼꦥꦁꦏꦠꦤ꧀ꦝꦭꦩ꧀ꦱ꧀ꦠꦿꦸꦏ꧀ꦠꦸꦂꦎꦂꦒꦤꦶꦱꦱꦶꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀꧈ꦱꦼꦠꦼꦭꦃꦩꦼꦭꦭꦸꦮꦶꦥꦿꦺꦴꦱꦺꦱ꧀ꦩꦒꦁꦱꦼꦭꦩꦣꦸꦮꦠꦲꦸꦤ꧀ꦱꦼꦎꦫꦁꦕꦭꦺꦴꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦄꦏꦤ꧀ꦝꦶꦮꦶꦱꦸꦣꦩꦼꦚ꧀ꦗꦣꦶꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀꧈

꧋ꦗꦼꦚ꧀ꦗꦁꦏꦼꦥꦁꦏꦠꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀
꧋ꦗꦼꦚ꧀ꦗꦁꦏꦼꦥꦁꦏꦠꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦧꦼꦫꦸꦫꦸꦠꦤ꧀ꦝꦫꦶꦧꦮꦃꦄꦣꦭꦃꦱꦼꦧꦒꦻꦧꦼꦫꦶꦏꦸꦠ꧀꧇


꧋ꦗꦗꦂ
꧋ꦧꦼꦏꦼꦭ꧀ꦄꦤꦺꦴꦩ꧀
꧋ꦧꦼꦏꦼꦭ꧀ꦱꦼꦥꦸꦃ
꧋ꦭꦸꦫꦃ
꧋ꦥꦼꦤꦺꦮꦸ
꧋ꦮꦼꦣꦺꦴꦤꦺꦴ
꧋ꦫꦶꦪꦧꦸꦥꦠꦶ
꧋ꦧꦸꦥꦠꦶꦄꦤꦺꦴꦩ꧀
꧋ꦧꦸꦥꦠꦶꦱꦼꦥꦸꦃ
꧋ꦧꦸꦥꦠꦶꦏ꧀ꦭꦶꦮꦺꦴꦤ꧀
꧋ꦧꦸꦥꦠꦶꦤꦪꦺꦴꦏꦺꦴ
꧋ꦥꦔꦺꦫꦤ꧀ꦱꦼꦤ꧀ꦠꦤ
꧋ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦗꦼꦚ꧀ꦗꦁꦏꦫꦶꦂꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦧꦼꦂꦧꦺꦣꦄꦤ꧀ꦠꦫꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦠꦼꦥꦱ꧀ꦝꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦕꦎꦱ꧀꧈ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦠꦼꦥꦱ꧀ꦩꦼꦫꦸꦥꦏꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦪꦁꦱꦼꦠꦶꦪꦥ꧀ꦲꦫꦶꦩꦼꦩꦶꦭꦶꦏꦶꦏꦼꦮꦗꦶꦧꦤ꧀ꦈꦤ꧀ꦠꦸꦏ꧀ꦧꦼꦂꦏꦤ꧀ꦠꦺꦴꦂꦣꦶꦏꦼꦫꦠꦺꦴꦤ꧀꧈ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦫꦺꦒꦸꦭꦺꦂꦣꦫꦶꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦠꦼꦥꦱ꧀ꦝꦥꦠ꧀ꦝꦶꦄꦗꦸꦏꦤ꧀ꦱꦼꦠꦶꦪꦥ꧀꧇꧓꧇ꦠꦲꦸꦤ꧀꧈

꧋ꦱꦼꦩꦼꦤ꧀ꦠꦫꦆꦠꦸ꧈ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦪꦁꦣꦶꦠꦼꦫꦶꦩꦎꦭꦺꦃꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦕꦎꦱ꧀ꦝꦥꦠ꧀ꦝꦶꦄꦗꦸꦏꦤ꧀ꦱꦼꦠꦶꦪꦥ꧀꧇꧔꧇꧇꧕꧇ꦠꦲꦸꦤ꧀ꦱꦼꦏꦭꦶ꧉ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦕꦎꦱ꧀ꦩꦼꦫꦸꦥꦏꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦪꦁꦠꦶꦣꦏ꧀ꦩꦼꦩ꧀ꦥꦸꦚꦻꦏꦼꦮꦗꦶꦧꦤ꧀ꦈꦤ꧀ꦠꦸꦏ꧀ꦩꦱꦸꦏ꧀ꦱꦼꦠꦶꦪꦥ꧀ꦲꦫꦶ꧉ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦕꦎꦱ꧀ꦲꦚꦩꦱꦸꦏ꧀ꦥꦣꦥꦺꦫꦶꦪꦺꦴꦣꦼꦮꦏ꧀ꦠꦸꦠꦼꦂꦠꦼꦤ꧀ꦠꦸ꧉ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦝꦶꦏꦼꦭꦺꦴꦭꦎꦭꦺꦃꦥꦫꦺꦤ꧀ꦠꦃꦲꦒꦺꦁ꧉ꦥꦫꦺꦤ꧀ꦠꦃꦲꦒꦺꦁꦩꦼꦩ꧀ꦥꦸꦚꦻꦏꦼꦮꦼꦤꦔꦤ꧀ꦈꦤ꧀ꦠꦸꦏ꧀ꦩꦼꦔꦁꦏꦠ꧀‌ꦩꦼꦤꦻꦏ꧀ꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦝꦤ꧀ꦩꦼꦩ꧀ꦥꦺꦤ꧀ꦱꦶꦪꦸꦤ꧀ꦏꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀꧈ꦱꦼꦠꦶꦪꦥ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦄꦏꦤ꧀ꦩꦼꦤ꧀ꦝꦥꦠ꧀ꦏꦤ꧀ꦄꦱ꧀ꦩꦥꦫꦶꦁꦣꦊꦩ꧀(ꦤꦩꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦭꦺꦩ꧀)꧈ꦥꦁꦏꦠ꧀‌ꦣꦤ꧀ꦥꦼꦤꦸꦒꦱꦤ꧀ꦪꦁꦠꦼꦂꦠꦸꦮꦁꦣꦶꦣꦭꦩ꧀ꦱꦼꦫꦠ꧀ꦏꦼꦏꦚ꧀ꦕꦶꦔꦤ꧀(ꦱ꧀ꦏ꧀)ꦪꦁꦣꦶꦏꦼꦭꦸꦮꦂꦏꦤ꧀ꦎꦭꦺꦃꦥꦫꦺꦤ꧀ꦠꦃꦲꦒꦺꦁ꧉

 

꧋ꦱꦾꦫꦠ꧀ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀
꧋ꦠꦼꦂꦣꦥꦠ꧀ꦧꦼꦧꦼꦫꦥꦄꦱ꧀ꦥꦺꦏ꧀ꦥꦼꦤꦶꦭꦻꦪꦤ꧀ꦪꦁꦣꦥꦠ꧀ꦩꦼꦩ꧀ꦥꦼꦔꦫꦸꦲꦶꦗꦼꦚ꧀ꦗꦁꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀꧈ꦥꦼꦤꦶꦭꦻꦪꦤ꧀ꦆꦤꦶꦩꦼꦭꦶꦥꦸꦠꦶꦫꦗꦶꦤ꧀ꦄꦠꦻꦴꦠꦶꦣꦏ꧀ꦚꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦈꦤ꧀ꦠꦸꦏ꧀ꦱꦺꦴꦮꦤ꧀ꦏꦼꦏꦼꦫꦠꦺꦴꦤ꧀‌ꦩꦼꦩꦶꦭꦶꦏꦶꦏꦺꦴꦤ꧀ꦝꦸꦮꦶꦠꦼꦪꦁꦧꦻꦏ꧀‌ꦣꦤ꧀ꦫꦗꦶꦤ꧀ꦝꦭꦩ꧀ꦩꦼꦭꦏ꧀ꦱꦤꦏꦤ꧀ꦠꦸꦒꦱ꧀ꦚ꧉ꦧꦸꦏꦤ꧀ꦠꦶꦣꦏ꧀ꦩꦸꦁꦏꦶꦤ꧀ꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦝꦥꦠ꧀ꦝꦶꦠꦸꦤ꧀ꦝꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦗꦧꦠꦤ꧀ꦚꦗꦶꦏꦠꦶꦣꦏ꧀ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦭꦤ꧀ꦏꦤ꧀ꦠꦸꦒꦱ꧀ꦝꦼꦔꦤ꧀ꦧꦻꦏ꧀ꦝꦤ꧀ꦗꦫꦁꦱꦺꦴꦮꦤ꧀ꦏꦼꦏꦼꦫꦠꦺꦴꦤ꧀꧈


꧋ꦱꦼꦭꦻꦤ꧀ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦉꦒꦸꦭꦂꦱꦼꦠꦶꦪꦥ꧀꧇꧓꧇ꦄꦠꦻꦴ꧇꧔꧇ꦠꦲꦸꦤ꧀ꦱꦼꦏꦭꦶ꧈ꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦪꦁꦩꦼꦩꦶꦭꦶꦏꦶꦭꦠꦂꦧꦼꦭꦏꦁꦥꦼꦤ꧀ꦝꦶꦣꦶꦏꦤ꧀ꦝꦤ꧀ꦏꦼꦄꦃꦭꦶꦪꦤ꧀ꦠꦼꦂꦠꦼꦤ꧀ꦠꦸꦧꦶꦱꦩꦼꦤ꧀ꦝꦥꦠ꧀ꦏꦤ꧀ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦱꦼꦠꦶꦪꦥ꧀ꦠꦲꦸꦤ꧀꧈ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦠꦶꦪꦥ꧀ꦠꦲꦸꦤ꧀ꦆꦤꦶꦣꦥꦠ꧀ꦝꦶꦥꦼꦫꦺꦴꦭꦺꦃꦲꦶꦁꦒꦩꦼꦚ꧀ꦗꦣꦶꦮꦼꦣꦺꦴꦤꦺꦴ꧉ꦱꦼꦠꦼꦭꦃꦩꦼꦚ꧀ꦕꦥꦻꦮꦼꦣꦺꦴꦤꦺꦴ꧈ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦠꦼꦂꦱꦼꦧꦸꦠ꧀ꦄꦏꦤ꧀ꦩꦼꦔꦶꦏꦸꦠꦶꦗꦼꦚ꧀ꦗꦁꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦫꦺꦒꦸꦭꦺꦂꦭꦪꦏ꧀ꦚꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦪꦁꦭꦻꦤ꧀꧈

꧋ꦧꦸꦥꦠꦶꦏ꧀ꦭꦶꦮꦺꦴꦤ꧀ꦩꦼꦫꦸꦥꦏꦤ꧀ꦗꦧꦠꦤ꧀ꦪꦁꦥꦭꦶꦁꦠꦶꦁꦒꦶꦪꦁꦣꦥꦠ꧀ꦝꦶꦥꦼꦫꦺꦴꦭꦺꦃꦱꦼꦕꦫꦫꦺꦒꦸꦭꦺꦂꦎꦭꦺꦃꦱꦼꦠꦶꦪꦥ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀꧈ꦱꦼꦭꦻꦤ꧀ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦪꦁꦧꦼꦂꦱꦶꦥ꦳ꦠ꧀ꦫꦺꦒꦸꦭꦺꦂ꧈ꦄꦣꦗꦸꦒꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦪꦁꦧꦼꦂꦱꦶꦥ꦳ꦠ꧀ꦏ꦳ꦸꦱꦸꦱ꧀꧈ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦏ꦳ꦸꦱꦸꦱ꧀ꦆꦤꦶꦄꦠꦱ꧀ꦥꦼꦫꦶꦤ꧀ꦠꦃꦱꦸꦭ꧀ꦠꦤ꧀꧈ꦗꦧꦠꦤ꧀ꦠꦼꦂꦱꦼꦧꦸꦠ꧀ꦄꦣꦭꦃꦧꦸꦥꦠꦶꦤꦪꦏꦣꦤ꧀ꦥꦔꦺꦫꦤ꧀ꦱꦼꦤ꧀ꦠꦤ꧉

꧋ꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦝꦥꦠ꧀ꦝꦶꦄꦁꦏꦠ꧀ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦣꦶꦧꦸꦥꦠꦶꦤꦪꦏꦣꦤ꧀ꦥꦔꦺꦫꦤ꧀ꦱꦼꦤ꧀ꦠꦤꦲꦚꦄꦠꦱ꧀ꦥꦼꦂꦏꦼꦤꦤ꧀ꦝꦫꦶꦱꦸꦭ꧀ꦠꦤ꧀꧈ꦠꦼꦤ꧀ꦠꦸꦚꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦆꦤꦶꦩꦼꦩꦶꦭꦶꦏꦶꦣꦱꦂꦥꦼꦂꦠꦶꦩ꧀ꦧꦔꦤ꧀꧈ꦱꦭꦃꦱꦠꦸꦥꦼꦂꦠꦶꦩ꧀ꦧꦔꦤ꧀ꦠꦼꦂꦱꦼꦧꦸꦠ꧀ꦄꦣꦭꦃꦗꦱꦗꦱꦣꦤ꧀ꦥꦿꦺꦱ꧀ꦠꦱꦶꦚꦱꦼꦧꦒꦻꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀꧈ꦠꦶꦣꦏ꧀ꦩꦼꦤꦸꦠꦸꦥ꧀ꦏꦼꦩꦸꦁꦏꦶꦤꦤ꧀ꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦩꦼꦩ꧀ꦥꦼꦫꦺꦴꦭꦺꦃꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦗꦧꦠꦤ꧀ꦏ꦳ꦸꦱꦸꦱ꧀ꦄꦠꦱ꧀ꦏꦼꦥꦸꦠꦸꦱꦤ꧀ꦱꦸꦭ꧀ꦠꦤ꧀꧈

455df14f 90f0 405d 80bc 8188367e2294

꧋ꦠꦁꦒꦸꦁꦗꦮꦧ꧀ꦪꦁꦩꦼꦚꦼꦂꦠꦻꦗꦧꦠꦤ꧀ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀
꧋ꦱꦼꦠꦶꦪꦥ꧀ꦏꦼꦤꦻꦏꦤ꧀ꦥꦁꦏꦠ꧀ꦪꦁꦣꦶꦥꦼꦫꦺꦴꦭꦺꦃꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦄꦏꦤ꧀ꦩꦼꦤꦶꦁꦏꦠ꧀ꦏꦤ꧀ꦠꦸꦒꦱ꧀ꦝꦤ꧀ꦠꦁꦒꦸꦁꦗꦮꦧ꧀ꦪꦁꦣꦶꦄꦼꦩ꧀ꦧꦤ꧀ꦚ꧉ꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦪꦁꦩꦼꦩꦶꦭꦶꦏꦶꦗꦧꦠꦤ꧀ꦪꦁꦊꦧꦶꦃꦠꦶꦁꦒꦶꦥꦸꦤ꧀ꦲꦫꦸꦱ꧀ꦧꦶꦱꦩꦼꦚ꧀ꦗꦣꦶꦥꦶꦩ꧀ꦥꦶꦤꦤ꧀ꦧꦒꦶꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦪꦁꦄꦣꦣꦶꦧꦮꦃꦚ꧉ꦠꦼꦤ꧀ꦠꦸꦚꦠꦸꦒꦱ꧀ꦪꦁꦣꦶꦧꦼꦫꦶꦏꦤ꧀ꦆꦤꦶꦄꦏꦤ꧀ꦝꦶꦱꦼꦱꦸꦮꦻꦏꦤ꧀ꦝꦼꦔꦤ꧀ꦭꦠꦂꦧꦼꦭꦏꦁꦥꦼꦤ꧀ꦝꦶꦣꦶꦏꦤ꧀ꦝꦤ꧀ꦏꦼꦕꦏꦥꦤ꧀ꦝꦫꦶꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦠꦼꦂꦱꦼꦧꦸꦠ꧀꧈ꦥꦼꦚꦼꦱꦸꦮꦻꦪꦤ꧀ꦆꦤꦶꦧꦼꦂꦠꦸꦗꦸꦮꦤ꧀ꦄꦒꦂꦠꦠꦤꦤ꧀ꦝꦤ꧀ꦫꦺꦴꦣꦥꦼꦩꦼꦫꦶꦤ꧀ꦠꦲꦤ꧀ꦝꦶꦣꦭꦩ꧀ꦏꦼꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦠꦼꦠꦥ꧀ꦧꦼꦂꦗꦭꦤ꧀ꦝꦼꦔꦤ꧀ꦧꦻꦏ꧀꧈


꧋ꦮꦭꦻꦴꦥꦸꦤ꧀ꦠꦼꦭꦃꦩꦼꦩꦶꦭꦶꦏꦶꦥꦁꦏꦠ꧀ꦪꦁꦠꦶꦁꦒꦶ꧈ꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦠꦶꦣꦏ꧀ꦧꦺꦴꦭꦺꦃꦱꦼꦩꦼꦤꦩꦼꦤꦣꦼꦔꦤ꧀ꦩꦼꦫꦺꦏꦪꦁꦄꦣꦣꦶꦧꦮꦃꦚ꧉ꦱꦺꦴꦥꦤ꧀ꦱꦤ꧀ꦠꦸꦤ꧀‌ꦈꦁꦒꦃꦈꦁꦒꦸꦃꦠꦼꦠꦥ꧀ꦲꦫꦸꦱ꧀ꦝꦶꦗꦸꦚ꧀ꦗꦸꦁꦠꦶꦁꦒꦶꦄꦒꦂꦏꦺꦴꦤ꧀ꦝꦶꦱꦶꦣꦤ꧀ꦱꦸꦮꦱꦤꦣꦶꦣꦭꦩ꧀ꦏꦼꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦠꦼꦠꦥ꧀ꦚꦩꦤ꧀꧈ꦱꦼꦗꦠꦶꦚꦩꦼꦚ꧀ꦗꦣꦶꦱꦼꦎꦫꦁꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦧꦸꦏꦤ꧀ꦈꦤ꧀ꦠꦸꦏ꧀ꦩꦼꦔꦼꦗꦂꦏꦼꦥꦁꦏꦠꦤ꧀ꦄꦠꦻꦴꦩꦠꦺꦫꦶ꧉ꦩꦼꦚ꧀ꦗꦣꦶꦄꦧ꧀ꦝꦶꦣꦊꦩ꧀ꦄꦣꦭꦃꦩꦸꦂꦤꦶꦈꦤ꧀ꦠꦸꦏ꧀ꦩꦼꦔꦧ꧀ꦝꦶꦏꦤ꧀ꦝꦶꦫꦶꦱꦼꦧꦒꦻꦥꦼꦚ꧀ꦗꦒꦧꦸꦣꦪ꧉

꧋ꦱꦸꦩ꧀ꦧꦼꦂ꧇ꦮꦮꦚ꧀ꦕꦫꦏ꧀ꦥ꧀ꦲ꧀ꦪꦸꦣꦺꦴꦲꦣꦶꦤꦶꦔꦿꦠ꧀ꦥꦣꦄꦒꦸꦱ꧀ꦠꦸꦱ꧀꧇꧒꧐꧑꧕꧇

Pangkat dan Kedudukan Abdi Dalem

JGST

Seperti dalam pemerintahan modern, terdapat jenjang kepangkatan dalam struktur organisasi Abdi Dalem. Setelah melalui proses magang selama dua tahun seorang calon Abdi Dalem akan diwisuda menjadi Abdi Dalem.

Jenjang Kepangkatan Abdi Dalem
Jenjang kepangkatan Abdi Dalem berurutan dari bawah adalah sebagai berikut:
 

Jajar 
Bekel Anom
Bekel Sepuh  
Lurah 
Penewu 
Wedono 
Riya Bupati 
Bupati Anom 
Bupati Sepuh 
Bupati Kliwon 
Bupati Nayoko 
Pangeran Sentana
Kenaikan jenjang karir seorang Abdi Dalem berbeda antara Abdi Dalem Tepas dan Abdi Dalem Caos. Abdi Dalem Tepas merupakan Abdi Dalem yang setiap hari memiliki kewajiban untuk berkantor di keraton. Kenaikan pangkat reguler dari seorang Abdi Dalem Tepas dapat diajukan setiap 3 tahun.

Sementara itu, kenaikan pangkat yang diterima oleh Abdi Dalem Caos dapat diajukan setiap 4-5 tahun sekali. Abdi Dalem Caos merupakan Abdi Dalem yang tidak mempunyai kewajiban untuk masuk setiap hari. Abdi Dalem Caos hanya masuk pada periode waktu tertentu. Kenaikan pangkat seorang Abdi Dalem dikelola oleh Parentah Hageng. Parentah Hageng mempunyai kewenangan untuk mengangkat, menaikkan pangkat dan mempensiunkan Abdi Dalem. Setiap Abdi Dalem akan mendapatkan Asma Paring Dalem (nama Abdi Dalem), Pangkat, dan Penugasan yang tertuang di dalam Serat Kekancingan (SK) yang dikeluarkan oleh Parentah Hageng.

 

Syarat Kenaikan Pangkat Abdi Dalem
Terdapat beberapa aspek penilaian yang dapat mempengaruhi jenjang kenaikan pangkat seorang Abdi Dalem. Penilaian ini meliputi rajin atau tidaknya Abdi Dalem untuk sowan ke keraton, memiliki konduite yang baik, dan rajin dalam melaksanakan tugasnya. Bukan tidak mungkin seorang Abdi Dalem dapat ditunda kenaikan jabatannya jika tidak menjalankan tugas dengan baik dan jarang sowan ke keraton.
 

Selain kenaikan pangkat regular setiap 3 atau 4 tahun sekali, seorang Abdi Dalem yang memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian tertentu bisa mendapatkan kenaikan pangkat setiap tahun. Kenaikan tiap tahun ini dapat diperoleh hingga menjadi wedono. Setelah mencapai wedono, Abdi Dalem tersebut akan mengikuti jenjang kenaikan pangkat reguler layaknya Abdi Dalem yang lain.

Bupati Kliwon merupakan jabatan yang paling tinggi yang dapat diperoleh secara reguler oleh setiap Abdi Dalem. Selain kenaikan pangkat yang bersifat reguler, ada juga kenaikan yang bersifat khusus. Kenaikan khusus ini atas perintah sultan. Jabatan tersebut adalah Bupati Nayaka dan Pangeran Sentana.

Seorang Abdi Dalem dapat diangkat menjadi Bupati Nayaka dan Pangeran Sentana hanya atas perkenan dari sultan. Tentunya kenaikan pangkat ini memiliki dasar pertimbangan. Salah satu pertimbangan tersebut adalah jasa-jasa dan prestasinya sebagai Abdi Dalem. Tidak menutup kemungkinan seorang Abdi Dalem memperoleh kenaikan jabatan khusus atas keputusan sultan.

Pangkat dan Kedudukan Abdi Dalem

JGST

Seperti dalam pemerintahan modern, terdapat jenjang kepangkatan dalam struktur organisasi Abdi Dalem. Setelah melalui proses magang selama dua tahun seorang calon Abdi Dalem akan diwisuda menjadi Abdi Dalem.

Jenjang Kepangkatan Abdi Dalem
Jenjang kepangkatan Abdi Dalem berurutan dari bawah adalah sebagai berikut:
 

Jajar 
Bekel Anom
Bekel Sepuh  
Lurah 
Penewu 
Wedono 
Riya Bupati 
Bupati Anom 
Bupati Sepuh 
Bupati Kliwon 
Bupati Nayoko 
Pangeran Sentana
Kenaikan jenjang karir seorang Abdi Dalem berbeda antara Abdi Dalem Tepas dan Abdi Dalem Caos. Abdi Dalem Tepas merupakan Abdi Dalem yang setiap hari memiliki kewajiban untuk berkantor di keraton. Kenaikan pangkat reguler dari seorang Abdi Dalem Tepas dapat diajukan setiap 3 tahun.

Sementara itu, kenaikan pangkat yang diterima oleh Abdi Dalem Caos dapat diajukan setiap 4-5 tahun sekali. Abdi Dalem Caos merupakan Abdi Dalem yang tidak mempunyai kewajiban untuk masuk setiap hari. Abdi Dalem Caos hanya masuk pada periode waktu tertentu. Kenaikan pangkat seorang Abdi Dalem dikelola oleh Parentah Hageng. Parentah Hageng mempunyai kewenangan untuk mengangkat, menaikkan pangkat dan mempensiunkan Abdi Dalem. Setiap Abdi Dalem akan mendapatkan Asma Paring Dalem (nama Abdi Dalem), Pangkat, dan Penugasan yang tertuang di dalam Serat Kekancingan (SK) yang dikeluarkan oleh Parentah Hageng.

 

Syarat Kenaikan Pangkat Abdi Dalem
Terdapat beberapa aspek penilaian yang dapat mempengaruhi jenjang kenaikan pangkat seorang Abdi Dalem. Penilaian ini meliputi rajin atau tidaknya Abdi Dalem untuk sowan ke keraton, memiliki konduite yang baik, dan rajin dalam melaksanakan tugasnya. Bukan tidak mungkin seorang Abdi Dalem dapat ditunda kenaikan jabatannya jika tidak menjalankan tugas dengan baik dan jarang sowan ke keraton.
 

Selain kenaikan pangkat regular setiap 3 atau 4 tahun sekali, seorang Abdi Dalem yang memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian tertentu bisa mendapatkan kenaikan pangkat setiap tahun. Kenaikan tiap tahun ini dapat diperoleh hingga menjadi wedono. Setelah mencapai wedono, Abdi Dalem tersebut akan mengikuti jenjang kenaikan pangkat reguler layaknya Abdi Dalem yang lain.

Bupati Kliwon merupakan jabatan yang paling tinggi yang dapat diperoleh secara reguler oleh setiap Abdi Dalem. Selain kenaikan pangkat yang bersifat reguler, ada juga kenaikan yang bersifat khusus. Kenaikan khusus ini atas perintah sultan. Jabatan tersebut adalah Bupati Nayaka dan Pangeran Sentana.

Seorang Abdi Dalem dapat diangkat menjadi Bupati Nayaka dan Pangeran Sentana hanya atas perkenan dari sultan. Tentunya kenaikan pangkat ini memiliki dasar pertimbangan. Salah satu pertimbangan tersebut adalah jasa-jasa dan prestasinya sebagai Abdi Dalem. Tidak menutup kemungkinan seorang Abdi Dalem memperoleh kenaikan jabatan khusus atas keputusan sultan.